Jemaah haji dari seluruh dunia saat berada di Kota Madinah tentunya tidak akan melewatkan kesempatan untuk menziarahi sejumlah tempat suci dan mengandung sejarah Islam bukan? Nah, salah satu tempat bersejarah yang perlu dikunjungi yaitu Masjid Qiblataini. Lantas apa sejarah dibalik dibangunnya masjid ini. Masjid ini merupakan masjid yang dikenal dengan dua arah kiblat.
Masjid Qiblatainiini berlokasi di Quba. Tepatnya di atas sebuah bukit kecil di sebelah utara Harrah Wabrah, Madinah. Masjid yang dulu bernama Masjid Bani Salamah ini menjadi saksi bisu perpindahan arah kiblat kaum muslim. Sejarah masjid dua kiblat ini diawali dengan kedatangan Rasulullah SAW beserta beberapa sahabana ke Salamah untuk menenangkan Ummu Bisri binti al-Bara.
Keika itu bulan Rajab tahun 2 hijriyah, Rasulullah dan para sahaba melaksanakan sholat dzuhur di Masjid Bani Salamah tersebut. Pada dua rakaat pertama shalat Dzuhur masih menghadap ke Baitul Maqdis. Sampai akhirnya malaikat Jibril menyampaikan wahyu pemindahan arah kiblat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam Q.S Al-Baqarah, ayat 144, Allah berfirman:
”Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu kea rah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengeahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allah dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”