Berdiri sejak tahun 1948, ponpes yang terletak di Bululawang, Malang ini menjadi salah satu ponpes tertua. Bermula dengan 9 orang santri saja, kini sudah berkembang menjadi lebih dari lima ribu santri. Hal ini menjadikan ponpes An-Nur menjadi pesantren terbesar bersama dengan ponpes Gontor, Darul Ulum, dan Sidogiri yang berada di wilayah Jawa Timur.
Jenjang Pendidikan Di Pesantren An-Nur
Selain pendidikan berbasis agama, ponpes An-Nur juga menyediakan pendidikan formal bagi santrinya. Pendidikan di ponpes An-Nur memiliki dasar dari kitab kuning atau sorogan dan juga bandongan dengan penyempurnaan. Program pendidikan diniyyah ini memiliki jenjang seperti untuk santri dengan jangka program enam tahun untuk santri tingkat SMP dan juga program tiga tahun untuk santri tingkat SMA. selain kajian kitab kuning, terdapat pula program tahfidz atau menghafal quran hingga 30 juz.
Sedangkan untuk pendidikan formal dimulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan juga perguruan tinggi. Lembaga pendidikan formal di ponpes ini memiliki akreditasi A, yang mana sudah tidak diragukan lagi kualitas pendidik, kurikulum, dan juga rasio jumlah siswa. Kelas yang ada pun terbagi menjadi kelas regular/biasa dan juga kelas unggulan sesuai prestasi. Berbagai kalangan usia dapat memilih jenjang pendidikan yang sesuai.
Keunggulan Menjadi Santri Di Ponpes An-Nur
Menjadi santri di pondok pesantren ini tentunya menimbulkan banyak hal positif. Pesantren ini memiliki bangunan besar yang nyaman dan keamanan yang terjamin untuk santri. Ponpes satu ini dikenal pula dengan pesantren wisata karena lokasinya yang sangat dinamis. Sebagai ponpes wisata tentu saja kenyamanan pengunjung menjadi prioritas, maka kenyamanan untuk santri pun tak kalah berkualitas.
Kemudian, ponpes An-Nur memiliki program diniyyah yang sangat berkualitas baik dari segi pengajar maupun cara mengajar. Santri yang menimba ilmu di sini tentunya diharapkan akan memiliki pemahaman yang sangat mendalam mengenai islam.
Bahasa yang digunakan di kawasan pesantren selain bahasa Indonesia, bahasa Jawa, juga ada bahasa Arab. Santri akan diberikan bimbingan secara intensif oleh tenaga pendidik. Selain kemampuan berbahasa yang beragam, kegiatan di ponpes an-nur pun penuh dari mulai pukul 4 pagi hingga pukul 10 malam. Kegiatan yang cukup padat ini tidak akan membosankan justru malah menarik semangat dan minat belajar santri. Kegiatan dimulai dengan sholat subuh berjamaah dan dilanjutkan dengan pelajaran tafsir, kemudian santri dapat memulai kegiatan belajar formal di sekolah. Setelah seluruh kegiatan pendidikan formal selesai, maka akan dilanjutkan dengan intensif bahasa Arab dan ekstra lainnya.
Santri diberi waktu istirahat 2x selama masing-masing 1 jam di pukul 12 untuk makan siang dan sholat dzuhur serta pukul 2 hingga 3 siang untuk waktu bebas. Lalu dilanjutkan dengan sholat ashar berjamaah,, bimbingan belajar, sholat maghrib berjamaah, sholat isya berjamaah dan kegiatan pokok dari pesantren An-Nur yaitu diniyah hingga pukul 10 malam.
Biaya yang dibayarkan oleh santri untuk pondok pesantren atau tempat berasrama tergolong sangat murah. Biaya tersebut terdiri dari biaya masuk dan juga SPP yang dibayarkan per bulan. Seluruh biaya tersebut sudah termasuk untuk biaya listrik, makan, dan biaya bulanan lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pihak pondok sendiri memiliki berbagai macam unit usaha yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan operasional di ponpes.
Terletak di Jawa Timur sebagai gudang santri menjadikan ponpes An-Nur pun membantu usaha pengrajin peci kopiah songkok. Berbagai jenis peci dengan macam-macam motif selalu dipesan oleh pihak pondok dalam rangka pengadaan seragam untuk santri. Maka keberadaan pondok pesantren ini sangatlah menguntungkan tak hanya untuk urusan akhirat tetapi juga duniawi.