Ketika orang Islam meninggal maka ada dua hal yang harus mereka lakukan. Hal pertama adalah memandikan mayat kemudian melakukan shalat jenazah. Ini merupakan dua hal yang harus dilakukan oleh umat Islam dengan cara yang sangat baik sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas mereka untuk menghormati mayat untuk terakhir kalinya. Masalah shalat dan memandikan jenazah ini bukanlah sesuatu yang main-main dalam Islam. Jika jenazah yang telah meninggal tidak diselenggarakan dengan cara ini maka satu daerah dan setiap orang yang mengetahui soal kematian tersebut akan mendapatkan hukuman langsung di atas dunia dan dianggap tidak lagi Islam.
Masalah Penyelenggaraan Jenazah yang Serius dalam Islam
Begitu berat penekanan yang diberikan untuk masalah penyelenggaraan jenazah ini sehingga pada masa lalu di dalam sebuah kaum dibuat keharusan untuk mempelajari ritual memandikan mayat setidaknya oleh satu orang yang sudah dipilih dalam suku atau kaum tersebut. Hal ini juga dilakukan di Indonesia dan sudah menjadi bagian yang dipahami oleh seluruh masyarakat Muslim. Tapi karena kemajuan teknologi banyak juga orang yang mengabaikan hal ini sehingga orang dengan kemampuan untuk menyelenggarakan mayat menjadi semakin sedikit dan biasanya didominasi oleh orang-orang tua. Ini merupakan sebuah fenomena yang memang diakibatkan oleh kemajuan teknologi dan semakin sejahteranya kehidupan seseorang. Walaupun demikian kewajiban untuk memiliki kemampuan ini tetap ditekankan pada berbagai tempat dan daerah sehingga untuk sementara masalah penyelenggaraan mayat ini belum punah.
Setiap orang Islam yang meningeal harus diselenggarakan dengan cara Islam. Mereka akan dibersihkan dengan cara memandikannya. Cara untuk memandikan mayat ini khusus dan memang membutuhkan pelatihan khusus dan pelajaran yang sangat penting untuk diperhatikan karena hal ini merupakan sesuatu yang penting dan termasuk ke dalam hal yang dibutuhkan orang banyak. Selanjutnya setelah dimandikan mayat akan dikafani dan ditempatkan di dalam rumah agar dapat ditahlilkan dan dilihat oleh keluarga. Jika ini semua hal ini sudah dilakukan maka mayat akan dipindahkan ke tempat penguburan dengan menggunakan keranda.
Masalah Shalat Jenazah dan Waktu Melakukannya
Shalat jenazah dilakukan dengan cara yang khusus. Shalat ini tidak menggunakan adzan dan iqamah. Semua orang dipersilahkan untuk berdiri pada tempat yang sudah ditemukan dan posisi mayat akan berbeda ketika mayat tersebut sebelumnya adalah seorang perempuan atau seorang laki-laki. Doa yang dibacakan pada saat shalat juga berbeda untuk perempuan dan lelaki. Shalat akan dilakukan pada saat mayat sudah dipindahkan ke dalam keranda. Shalat ini merupakan sesuatu yang wajib tapi tidak semua umat Muslim harus melakukannya karena dapat diwakilkan oleh sekelompok orang atau bahkan satu orang saja. Keberadaan shalat jenazah di dalam Islam ini membuat mayat harus dikunjungi dan dilihat oleh semua orang dengan tujuan memberikan pelajaran pada setiap manusia mengenai kematian.
Ketika mayat sudah selesai dishalatkan maka mayat akan dibawa ke tempat penguburan dengan cara dipikul di dalam keranda. Jumlah orang yang akan membawa mayat dan orang yang akan termasuk ke dalam kelompok pembawa mayat juga sudah ditentukan di dalam Islam. Kegiatan ini tentu saja tidak bisa dilakukan dengan mudah jika tempat penguburan terlalu jauh dari rumah. Jadi layanan https//jualkerandaambulance.com/ akan diperlukan untuk memindahkan mayat dengan cepat dari rumah ke tempat peristirahatan terakhir. Ketika diturunkan dari mobil mayat kembali di pikul dan di hadapan liang lahat mayat akan diturunkan dan di masukkan ke dalam lubang yang sudah disiapkan.