Nama Gunung Tidar berasal dari kata dari kata “Mati dan Modar”. Nama tersebut disematkan lantaran karena Gunung Tidar dahulu dianggap angker, jika ada orang mendatangi gunung tersebut akan mati. Gunung Tidar berada di tengah Kota Magelang, Jawa Tengah. Gunung ini biasanya sebagai tempat pendidikan militer karena banyaknya kegiatan Akademi Militer yang dilakukan di situ.
Dalam legenda, Gunung Tidar dikenal sebagai Pakunya Tanah Jawa dan hanya memiliki ketinggian 503 meter di atas permukaan permukaan laut, Gunung Tidar juga memiliki sejarah dalam perjuangan bangsa yaitu di Lembah Tida sebagai kawah candradimuka yang menjadikan perwira pejuang Sapta Marga berdiri pada 11 November 1957.
Di puncak Gunung Tidar terdapat lapangan yang luas, di lapangan tersebut terdapat sebuah Tugu dengan simbol huruf Sa (So) dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya. Menurut seorang juru kunci, itu bermakna Sapa Salah Seleh artinya adalah Siapa Salah Ketahuan Salahnya. Tugu tersebut yang dipercaya sebagai Pakunya Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa tetap tenang dan aman.
Beragam tradisi warisan leluhur juga dilakukan di gunung ini seperti tradisi Slametan Puser Bumi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Selain itu, di puncak Gunung Tidar terdapat tiga makam keramat, makam pertama adalah makam Syaikh Subakir yang diyakini merupakan penakluk Gunung Tidar. Selanjutnya adalah Kyai Sepanjang, dan makam Kyai Semar yang merupakan tokoh pewayangan.