Skip to content

Penyebab RPM Tinggi pada Mobil Injeksi

  • by

Rotasi mesin atau RPM pada mobil akan naik ketika Anda menyalakan mesin sebagai tanda bahwa mesin mobil sedang berusaha menyesuaikan kinerjanya dengan beban sehingga mesin tidak tiba-tiba mati. Namun, ada kalanya RPM mobil mendadak naik sekalipun Anda tidak menyalakan AC.

Ketika hal ini terjadi, maka Anda perlu mengecek beberapa komponen pada mobil injeksi. Pasalnya, RPM yang tiba-tiba naik pada mobil injeksi dapat disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab RPM tinggi pada mobil injeksi di antaranya sebagai berikut:

  1. Injektor Bermasalah

Masalah pertama yang dapat menyebabkan RPM tinggi pada mobil injeksi adalah injektor yang tersumbat. Fungsi injektor pada mobil dengan sistem injeksi adalah untuk menyemprotkan bahan bakar agar proses pembakarannya menjadi lebih sempurna.

Oleh karena itulah ketika injektor tersumbat dan bermasalah, proses pembakaran bahan bakar akan terhambat. Akibatnya, tenaga yang dihasilkan dari proses pembakaran untuk mendukung kinerja mesin pun akan berkurang.

Hal ini akan menyebabkan sistem Electronik Fuel Injection (EFI) pada mobil injeksi berusaha untuk mempertahankan mesin agar tidak mati dengan menaikkan RPM ke titik maksimal.

  1. Busi Mati

Busi mati juga dapat menyebabkan RPM tinggi pada mobil injeksi. Ini karena busi juga memiliki peran yang penting dalam proses pembakaran bahan bakar, sama seperti injektor. Bedanya, jika peran injektor untuk menyemprotkan bahan bakar, busi berperan dalam menghasilkan bunga api untuk prose pembakaran.

Dengan kata lain, ketika busi mati, maka proses pembakaran akan terhambat atau bahkan terhenti. Akibatnya, energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin mobil pun akan berkurang sehingga memicu sistem EFI untuk menaikkan RPM ke titik tertinggi.

  1. Koil Pengapian Mati

Koil pengapian yang mati akan berpengaruh terhadap kinerja busi. Pasalnya, koil pengapian berperan dalam menghasilkan daya yang besar untuk memantik api pada busi agar dapat terjadi proses pembakaran bahan bakar.

Dengan kata lain, ketika terjadi masalah pada koil pengapian seperti koil pengapian mati, maka proses pembakaran bahan bakar akan terhambat. Hal ini menyebabkan sistem Electronic Control Unit (ECU) menaikkan RPM secara otomatis.

Akibatnya, mesin mobil akan terlihat normal tetapi dengan RPM yang terasa lebih tinggi daripada saat mesin idle serta mesin terasa pincang dan bergetar.

  1. Throttle Valve tidak Rapat

Throttle valve berperan untuk mengatur tinggi serta rendahnya RPM mesin mobil injeksi secara signifikan. Komponen yang berupa katup gas ini harus tertutup rapat agar udara tidak bisa masuk dengan bebas ke silinder.

Pasalnya, jika throttle velve tidak tertutup rapat, banyak udara akan masuk ke silinder dan menyebabkan RPM mobil naik dengan sendirinya sehingga sistem RPM mobil menjadi kacau.

Katup gas yang tidak rapat dapat disebabkan oleh return spring yang sudah lemah maupun karena katup terganjal oleh sesuatu. Apa pun penyebabnya, throttle valve yang tidak rapat harus segera ditangani untuk mencegah RPM naik tidak terkendali.

Penyebab RPM tinggi pada mobil injeksi di atas hanya sebagian karena penyebab naiknya RPM secara drastis pada mobil injeksi cukup banyak. Oleh karena itulah jika Anda berminat untuk belajar lebih banyak tentang mobil dan otomotif, Anda direkomendasikan untuk mengikuti kursusmekanikmobil.net.

Pasalnya, kursusmekanikmobil.net memiliki banyak informasi tentang mobil injeksi dan dapat membimbing Anda untuk menggali lebih dalam tentang mesin mobil sehingga nantinya Anda akan dapat mengatasi masalah sendiri.